Uji Tekan Triaksial Pada Batu diLaboratorium
SNI 2815:20009 Cara Uji Tekan Triaksial Pada Batu di Laboratorium
SNI 2815:20009 berisi tentang cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium. Standar ini merupakan revisi dari SNI 03-2815-1992, Metode Pengujian Triaksial B, yang mengacu pada ASTM D 2664-86 Test method for triaxial compressive strength of undrained rock core specimens without pore pressure measurements”, dengan perubahan pada judul, penambahan acuan normatif, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir.
SNI 2815:20009 Cara Uji Tekan Triaksial Pada Batu di Laboratorium |
SNI 2815:20009 Cara Uji Tekan Triaksial Pada Batu di Laboratorium |
|
---|---|
No. Urut |
: 18 |
Bahasa | : Bahasa Indonesia |
Halaman | : 18 Halaman |
Format | : Pdf |
Sumber | : Badan Standarisasi Nasional |
Nomor | : SNI 2815:20009 |
Sifat | : GRATIS |
Abstrak
Dalam desain bangunan dari batu (batuan) sering dilakukan analisis stabilitas dan penurunan dengan menggunakan parameter batu baik tegangan vertikal dan regangan vertikal, tegangan geser maupun tegangan deviator.
Parameter tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara. Dalam melakukan uji triaksial tekan pada batu ini digunakan cara uji tekan triaksial dengan alat pembeban, pengatur tekanan, sel triaksial tekan, alat ukur deformasi dan regangan, benda uji, bahan penunjang uji, dan perlengkapan lainnya.
Mengingat diperlukannya parameter kekuatan geser (sudut geser dalam, kohesi), modulus elastisitas batu (modulus Young), dan hubungan antara tegangan dengan regangan pada kondisi tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase di laboratorium, perlu disusun revisi standar.
Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji tekan triaksial di laboratorium dengan cara uji tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase pada benda uji batu.
Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter kekuatan geser (sudut geser dalam, kohesi), modulus elastisitas batu (modulus Young), dan hubungan antara tegangan dengan regangan pada kondisi tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase di laboratorium, yang dapat digunakan untuk keperluan analisis stabilitas, penurunan, dan desain fondasi.
Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium, untuk memperoleh parameter-parameter kekuatan geser (sudut geser dalam dan kohesi) dan modulus elastisitas batu (modulus Young) pada kondisi tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase.
Parameter tersebut dapat dipergunakan untuk menghitung regangan vertikal dan tegangan deviator tanah dan bag1an dari desain fondasi.
Acuan normatif
SNI 03-2825-1992 Metode pengujian kuat tekan uniaxial batu
SNI 03-2826-1992 Metode pengujian modulus elastisitas batu pada tekanan sumbu tunggal
SNI 03-3406-1994 Metode pengujian sifat tahan lekang batu
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk uji tekan triaksial pada batu di laboratorium, sebagai berikut :
1. Alat pembeban
Jenis alat pembeban yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Alat dengan kapasitas yang cocok untuk mengukur beban aksial yang bekerja pada benda uji;
b. Kecepatan pembebanan tidak boleh berdeviasi lebih dari 10% dari kecepatan yang ditentukan.
c. Kecepatan pembebanan untuk pengujian tekan satu arah sampai benda uji hancur, harus dipilih antara 2% sampai 5% dari tinggi benda uji.
d. Semua alat ukur harus dikalibrasi sesuai dengan ketentuan spesifikasinya, atau pada saat diperlukan.
2. Alat pengatur tekanan
Pengatur tekanan yang digunakan harus memenuhi syarat berikut:
a. berbentuk pompa hidraulik atau sistem lain;
b. berkapasitas cukup untuk menjaga tekanan lateral tetap konstan.
3. Sel triaksial tekan
Bagian-bagian sel triaksial ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Dua buah pelat, dengan ketentuan:
b. Sel bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan:
4. Alat ukur deformasi dan regangan
Alat ukur deforrnasl aksial yang digunakan adalah mikrometer yang disambungkan pada sel triaksial dengan syarat sebagai berikut:
a. Mempunyal ketelitian minimum 0,002 mm;
b. Kernampuan minimum 5 mm.
Benda Uji dan Bahan Penunjang Uji
1. Benda Uji
Benda uji yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Benda uj yang diambil dari inti bor harus dapat mewakili massa batu, seperti keaclaan mineral, ukuran dan bentuk butiran, keadaan pori dan arah retakan;
b. Perbandingan tinggi dengan diameter benda uji 2 sampal 2,5;
c. Diameter benda uji minimum 47 mm (1 ¾");
d. Kadar air benda uji harus disesuaikan dengan tuntutan desain;
e. Pengujian dilakukan minimum dengan 3 buah benda uji.
2. Bahan Penunjang Uji
Membran karet yang diperlukan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Bersifat kedap air dan berfungsi sebagai pembungkus benda uji, tidak retak dan tidak bocor, namun bisa mengeluarkan tekanan keliling oli terhadap benda uji;
b. Mempunyal diameter kurang 1 mm dari diameter benda uji;
c. Mempunyai tebal 1,588 mm (1/16").
Prosedur Pengujian
1. Pengujian Tekan Triaksial
Lakukan pengujian tekan triaksial pada batu dengan tahapan sebagai berikut:
a. Beri beban kecil kira-kira 110 N pada sel tria ksial tekan dengan menggunakan alat pembeban untuk mengatur posisi bagian-bagian bantalan peralatan;
b. Catat pembacaan awal pada alat ukur deformasi; apabila deformasi tctal dicatat selama pengujian, harus dibuat koreksi deformasi peralatan yang tepat.
c. Tingkatkan tekanan dilateral perlahan-lahan hirgga batas uji yang ditentukan semula, dan secara bersamaan beri beban aksial secukupnya untuk menghindari penyimpangan alat ukur deformasi terhada p hasil pembacaan awal;
d. Apabila batas uji tekanan oli yang ditentukan semula tercapai, baca dan catat beban aksial pada alat pembeban;
e. Gunakan beban ini sebagai beban nol atau sebagai beban awal untuk pengujian;
f. Beri beban aksial secara menerus tidak secara tiba-tiba hingga beban konstan atau berkurang atau besar reganga n yang ditentukan semula tercapai;
g. Beri beban dergan cara menjaga kecepatan regangan tetap konstan pada waktu pengujian;
h. Jaga tekanan keliling yang ditentukan semula agar tetap konstan pada wa ktu pengujian, dan baca serta catat hasil pengukuran deformasi yang diinginkan;
i. Lakukan minimum 3 kali pengujian tria ksial tekan untuk mendapatkan tekanan keliling yang berbeda pada benda uji yang sama.
2. Penyelesaian pengujian
Lakukan hal-hal yang diperlukan setelah selesai pengujian sebagai berikut :
a. Periksa benda uji apakah tidak terembes oli sel;
b. Periksa membran karet apakah tidak cacat dan tidak bocor setelah pengujian selesai;
c. Timbang dan uji sifat fisik benda uji setelah selesai pengujian.
Download SNI 2815:20009 Cara Uji Tekan Triaksial Pada Batu di Laboratorium
Password winrar : www.sipilgo.com |
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram | Youtube |
Post a Comment for "Uji Tekan Triaksial Pada Batu diLaboratorium"