Pembuatan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur Tanah Semen
SNI 03-6798-2002 Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur Tanah Semen Di Laboratorium
Tata cara ini digunakan dalam mempersiapkan benda uji tanah semen untuk pengujian kuat tekan dan lentur sehubungan dengan metode B dari ASTM D-1633-84 (1994), D-1634-87, dan D-1635-87
Tata cara ini tidak dapat diterapkan untuk benda uji tanah-semen yang biasa menggunakan silinder cetakan dengan ukuran diameter 101,6 mm (4 inchi) dan tinggi 116,4 mm (4,584 inchi), karena benda uji ini dibuat sesuai dengan metoda ASTM D-559-89 atau D-560-89 dan pengujian kuat tekannya dilaksanakan sesuai dengan metode A, ASTM D-1633-84 (1994)
Pembuatan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur Tanah Semen
SNI 03-6798-2002 Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur Tanah Semen Di Laboratorium |
|
---|---|
No. Urut |
: 51 |
Bahasa | : Bahasa Indonesia |
Halaman | : 10 Halaman |
Format | : Pdf |
Sumber | : Badan Standarisasi Nasional |
Nomor | : SNI 03-6798-2002 |
Sifat | : GRATIS |
Ruang Lingkup
Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan benda uji untuk pengujian kuat tekan dan lentur tanah-semen di laboratorium dengan persyaratan bahan dan kondisi pengetesan yang disyaratkan
Lingkup pembahasan mengenai pembuatan benda uji yang mengacu kepada ASTM D-1632-87 (1994), SNI. 03-3437-1994 tentang Tata Cara Pembuatan Rencana Stabilisasi Tanah dengan Kapur dan SNI. 03-3438-1994 tentang Tata Cara pembuatan Rencana Stabilisasi Tanah dengan Semen Portland untuk jalan
Istilah dan Definisi
Benda uji adalah campuran tanah-semen dan air sebanyak yang direncanakan dan dipadatkan dalam silinder cetakan tertentu
Masa perawatan adalah waktu di mana benda uji dirawat dalam kondisi kadar air dan temperatur serta kelembaban yang konstan selama waktu yang ditentukan
Kuat tekan adalah kemampuan benda uji menahan beban yang diberikan melalui tekanan pada alat uji kuat tekan
Kuat lentur adalah kemampuan benda uji menahan beban yang diberikan melalui alat uji kuat lentur.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan benda uji ini adalah :
a. Tanah
b. Semen
c. Air sesuai dengan SNI 03-3438-1994, tentang Tata Cara Pembuatan Perencanaan Stabilisasi Tanah dengan Semen.
Peralatan
a. Cetakan benda uji untuk kuat tekan
Cetakan benda uji kuat tekan (lihat Gambar 1), mempunyai diameter dalam sebesar (71 ± 0,15) mm (2,8 ± 0,01 inchi) dan tinggi 229 mm (9 inchi). Digunakan untuk mencetak benda uji dengan diameter 71 mm (2,8 inchi) dengan tinggi 142 mm (5,6 inchi)
Piston atas dan piston bawah berdiameter 0,13 mm (0,005 inchi) lebih kecil dari cetakan
Silinder sambungan cetakan dengan panjang 152 mm (6 inchi) dan klem penutup
Dua buah piringan pemisah dari aluminium dengan diameter 70,6 mm (2,78 inchi) dan tebal 1,54 mm (1/16 inchi)
b. Cetakan benda uji kuat lentur
Cetakan mempunyai ukuran sisi dalam dengan lebar 76,2 mm (3 inchi), tinggi 76,2 mm (11,25 inchi) untuk mencegah benda ujinya (lihat Gambar 2 dan Gambar 3). Cetakan dibuat sedemikian rupa, di mana alasnya berada pada posisi horisontal. Masing-masing bagian dari cetakan harus saling mengunci
Empat buah plat 9,52 mm (3/8 inchi) yang akan dipasang pada plat besi di atas dan di bawah mesin. Plat besi ini harus sesuai dengan cetakan yang mempunyai batas toleransi 0,13 mm (0,005 inchi) pada setiap sisinya. Cetakan harus terbuat dari logam dengan kekerasan tidak kurang dari 85 HRB
Saringan 50 mm (2 inchi), 19 mm (3/4 inchi), No. 4 (4,75 mm) dan No. 16 (1,18 mm), sesuai ketentuan dari spesifikasi E 11
Timbangan dengan kapasitas 1 kg dan ketelitian 0,01 lb (0,0045 kg) dan kapasitas 1000 gram dengan ketelitian 0,1 gram
Oven pengering yang mempunyai pengatur suhu dengan temperatur (230 ± 9)oF (110± 5)oC
Mesin pengujian kuat tekan dengan kapasitas 60.000 lbf (267 kN) untuk pengujian kuat lentur dan untuk pengujian kuat tekan
Mesin pemadat dengan beban jatuh bebas seberat (65,8 kg) untuk menumbuk piston bagian atas, digunakan untuk pemadatan benda uji kuat tekan Apabila alat ini digunakan, maka piston bagian atas dibuat sebagai alas dari alat pemadat
Alat pengeluar benda uji terdiri dari piston dan jack untuk mengeluarkan benda uji dari cetakannya
Alat-alat penunjang seperti : sekop, pengaduk campuran, talam, alat mekanik untuk mengaduk campuran tanah semen dengan air, gelas ukur dan cawan kadar air
Batang besi penumbuk dengan bagian ujungnya berbentuk bujur sangkar dan ukuran sisinya 12,7 mm (1/2 inchi), panjang besi penumbuk 510 mm (20 inchi).
Pencampuran Bahan
Aduk tanah-semen dengan tangan atau dengan mixer di laboratorium dalam tempat khusus yang dapat menyisakan campuran kira-kira 10% setelah pembuatan benda uji, lindungi terhadap kehilangan kadar air.
Timbang sejumlah campuran serta masukkan dalam oven sampai kering dengan berat yang tetap, apabila pada campuran tanah-semen terdapat agregat yang tertahan pada saringan No. 4 (4,75 mm), maka berat contoh untuk dihitung kadar airnya adalah 500 gram. Apabila tidak mengandung agregat yang tertahan saringan No. 4, maka berat contoh untuk dihitung kadar airnya adalah seberat 100 gram
Aduk campuran tanah-semen dengan sekop kecil pada tempat yang bersih berupa nampan metal atau di atas meja besi sesuai prosedur sebagai berikut :
a. Aduk semen dengan tanah tanpa material yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) sampai benar-benar tercampur.
b. Tambahkan air dan aduk sampai homogen.
c. Tambahkan agregrat kering permukaan dan terus aduk sampai merata
Campuran diaduk sama seperti tahapan pengadukan dengan tanah. Untuk mengurangi segregasi : bahan, alat dan tempat pengadukan harus bersih. Pelaksanaan pencampuran dan pemadatan uji kuat tekan dan kuat lentur harus kontinyu dan selang waktu antara penambahan air dengan pemadatan akhir tidak boleh lebih lama dari 30 menit
Pembuatan dan Perawatan Benda Uji
1. Benda Uji Kuat Tekan
a. Lapisi bagian dalam cetakan silinder dan kedua piringannya dengan oli seperlunya. Letakkan cetakan silinder dengan klem di bagian atas piston bawah dan piston masuk kurang lebih sebesar 25 mm (1 inchi) dalam silinder
b. Letakkan piringan pemisah pada pada permukaan piston bawah dan silinder sambung diletakkan di atas silinder cetakan benda uji. Masukkan campuran tanah-semen dengan berat yang telah ditentukan pada kepadatan yang direncanakan dengan tinggi benda uji 142 mm ( 5,6 inchi). Apabila dalam tanah-semen terdapat agregat yang tertahan pada saringan No. 4 (4,75 mm); dengan hati-hati harus diletakkan dan dicampurkan dengan sekop kecil pada spatula ke dalam cetakan. Kemudian padatkan campuran tanah-semen tersebut diawali dari lapisan bagian bawah ke atas. Tekan konstan (dengan sedikit impact) menggunakan batang penumbuk besi berdiameter persegi 12,7 mm (1/2 inchi) serta selanjutnya diulang dari atas sampai kepadatan tertentu, di mana penumbukan dilakukan pada penampang permukaan secara merata. Laksanakan dengan hati-hati, sehingga tidak menimbulkan lobang bila campuran terdiri tanah lempung-semen. Ulangi proses ini sampai benda uji mencapai ketinggian 142 mm (5,6 inchi)
c. Pindahkan silinder sambung dan letakkan piringan di atas benda uji. Buka klem antara silinder cetakan dengan piston bawah. Letakkan piston atas pada benda uji dalam cetakan dan berikan beban statis dengan mesin kuat tekan dan beban dinamis dengan alat pemadat sampai benda uji mencapai ketinggian 142 mm (5,6 inchi)
d. Angkat piston dan piringan dari cetakan silinder, tetapi benda uji masih tetap dalam cetakan silinder
e. Perawatan benda uji dilakukan dalam ruang lembab selama 12 jam atau lebih untuk memudahkan pengeluaran benda ujidari silinder cetakan dengan menggunakan alat pengeluar contoh. Benda uji yang telah dikeluarkan dari cetakan dirawat dalam ruang lembab dan dijaga agar supaya jangan sampai terjadi pengeluaran kadar air selama masa perawatan serta dijaga tetap dalam kondisi lembab, segera setelah dikeluarkan dari ruang lembab
Kondisi yang lain dalam pelaksanaan seperti direndam dalam air, kering udara atau oven, percobaan basah dan kering, pelaksanaannya harus setelah masa perawatan. Kondisi-kondisi tersebut dan masa perawatannya harus dijelaskan dalam laporan
f. Ratakan sebelum pengujian, seluruh permukaan benda uji yang tidak rata dengan toleransi ketidakrataan 0,05 mm (0,002 inchi) dengan penambalan yang sesuai untuk benda uji tersebut
g. Kaping dibuat dengan menggunakan plesteran gypsum yang praktis dan tipis, sehingga tidak pecah waktu pengujian. Rawat penambalan selama 3 jam dengan temperatur 73oF (23oC) dalam ruang lembab
2. Benda Uji Kuat Lentur
a. ukuran benda uji kuat lentur berbentuk balok dengan ukuran panjang 51 mm (2 inchi) lebih besar dari tebalnya. Dengan prosedur ini maka dapat dibuat benda uji dengan ukuran 76,2 x 76,2 x 285,8 mm ( 3inchi x 3 inchi x 11,25 inchi), tetapi dapat juga dibuat lebih besar atau lebih kecil dari itu, dengan perbandingan yang sesuai
b. Buat benda uji dengan absis panjang pada bidang horisontal. Olesi cetakan dengan oli di mana bagian samping dan ujungnya terpisah dari alasnya dengan pemisah lempengan pelat pasak 9,53 mm (3,8 inchi) di setiap sudut cetakan
c. Bagi contoh tanah-semen menjadi tiga bagian yang sama untuk dibuat benda uji pada kepadatan yang direncanakan. Letakkan contoh material campuran dalam cetakan dan ratakan dengan tangan. Apabila dalam tanah-semen terdapat agregat yang tertahan saringan No.4 (4,75 mm), dengan hati-hati harus diletakkan dan dicampurkan dengan sekop kecil dan spatula ke dalam cetakan
Kemudian padatkan campuran tanah-semen tersebut diawali dari lapisan bagian bawah ke atas (dengan sedikit impact) menggunakan batang penumbuk besi berdiameter persegi 12,7 mm (1/2 inchi) serta selanjutnya diulang dari atas sampai sampai kepadatan tertentu, kurang lebih 90 tumbukan dilakukan merata di seluruh penampang permukaan benda uji
d. Letakkan plat bagian atas dari cetakan dan pindahkan lempengan plat pasak. Lakukan pemadatan akhir menggunakan beban statis dengan ketebalan 76 mm (3 inchi).
e. Segera setelah pemadatan, buka plat-plat benda uji dan pindahkan benda uji pada tempat yang bersih, rata dan kaku atau pada plat dinding logam
Metoda yang dianjurkan untuk memindahkan benda uji dari cetakan-cetakan adalah pertama-tama membuka dulu plat-plat di kedua sisi dan ujung cetakan dan benda uji ada pada plat alas cetakan, letakkan plat dinding di salah satu sisi benda uji pada bagian bawah cetakan. Benda uji diputar 90o pada pelat dinding, kemudian plat alas cetakan benda uji dilepaskan dengan hati-hati
f. Rawat benda uji di atas plat dinding pada ruangan lembab yang terhindar dari air bebas untuk waktu tertentu. Pada umumnya benda uji diuji pada kondisi lembab segera setelah dikeluarkan dari ruang lembab perawatan
g. Sebelum pengujian, kaping dilakukan pada setiap sisi bila terlihat ada yang tidak rata dengan toleransi ketidakrataan 0,05 mm (0,002 inchi). Permukaan yang sudah diratakan harus tetap paralel dengan absis horisontal dari benda uji
Benda uji diuji pada sisinya dengan permukaan sisi atas dan sisi bawah adalah asli tegak terhadap mesin penguji. Benda uji yang dibuat sesuai dengan deskripsi 1.2 b., pada umumnya tidak memerlukan kaping
h. Apabila diperlukan penambalan, maka kaping dilakukan menggunakan plesteran gypsum yang praktis dan tipis, sehingga tidak pecah waktu pengujian. Rawat penambalan selama 3 jam dengan temperatur 73oF (23oC) dalam ruang lembab
Laporan
Laporan pengujian hasil percobaan dicatat dalam formulir yang tersedia dengan mencantumkan hal-hal sebagai berikut :
1. Indetitas pengujian
a. Nama Pekerjaan
b. Lokasi Pengujian
c. Jumlah Pengujian
d. Nomor Titik
e. Kedalaman Pengujian
f. Jenis Tanah
2. Pelaksanaan
a. Nama Lembaga
b. Alamat Pelaksana
c. Nama Penguji
d. Nama Penanggung Jawab
e. Tanggal Pengujian
Download SNI 03-6798-2002 Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur Tanah Semen Di Laboratorium
Password winrar : www.sipilgo.com |
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram | Youtube |
Post a Comment for "Pembuatan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur Tanah Semen"