Pengertian dan Jenis Pondasi Jembatan
Pengertian dan Jenis Pondasi Jembatan |
Pengertian Pondasi Jembatan
Pondasi jembatan adalah bagian jembatan yang berfungsi menerima beban-beban dari bangunan atas dan bangunan bawah lalu menyalurkan ke tanah. Beberapa bangunan dapat dibangun karena pondasi merupakan komponen utama dari suatu bangunan termasuk jembatan. Untuk itu pondasi haruslah kuat, stabil, aman agar tidak mengalami penurunan, tidak mengalami patah, karena akan sulit untuk memperbaiki suatu sistem pondasi
Persyaratan Pondasi
Persyaratan utama pondasi adalah sebagai berikut:
a. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah.
b. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak).
c. Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca.
d. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia.
Jenis Jenis Pondasi Pada Jembatan
Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunkan bila bangunan yang berada diatasnya tidak terlalu besar sedangkan pondasi dalam ialah pondasi yang dipakai pada bangunan diatas tanah yang lembek dan bangunan bertingkat
Ada 4 jenis pondasi pada jembatan, yaitu:
1. Pondasi Telapak
Pondasi telapak adalah pondasi dangkal yang plat pondasinya langsung berhubungan dengan tanah. Pondasi telapak digunakan jika lapisan tanah keras terdapat di kedalaman kurang dari 4 meter. Pondasi telapak dapat dibuat persegi atau bulat
Dalam perencanaan jembatan pada sungai yang masih aktif, pondasi telapak tidak dianjurkan mengingat untuk menjaga kemungkinan terjadinya pergeseran akibat gerusan (Scouring). Pondasi jenis ini cocok untuk jenis tanah sedang hingga keras. Bahannya dari pasangan batu kali atau beton bertulang
Daya dukung tanah dasar pondasi (qa) harus lebih besar atau sama dengan tegangan maksimum tanah akibat beban (q max), sedangkan qa = q ultimate (qu) dibagi dengan angka keamanan. Besarnya angka keamanan 1,5 sampai 3
2. Pondasi Sumuran (Caisson)
Pondasi sumuran digunakan untuk kedalaman tanah keras antara 4 sampai 9 meter. Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk lingkaran berdiameter > 80 cm. Penggalian dapat dilakukan secara manual dan tergolong mudah dilaksanakan. Kemudian lubang galian diisi dengan beton siklop (1 pc : 2 ps : 3 kr) atau beton bertulang. Jika konstruksinya untuk muatan ringan dapat digabungkan dengan konstruksi beton bertulang dan konstruksi beton 40% batu kali. Pondasi jenis ini cocok untuk jenis tanah berpasir dimana tanah keras agak dalam
Ada beberapa metode Pelaksanaan Pondasi Sumuran di lapangan, salah satunya adalah metode dengan menggunakan cincin. Ukuran yang digunakan tergantung kebutuhan luas dasar pondasihasil perhitungan beban bangunan dan kekuatan tanah.
Penurunan dilakukan dengan menggali sedikit demi sedikit di bawah dasamya. Berat beton pada sumuran memberikan gaya vertical untuk mengatasi gesekan (friction) antara tanah dengan beton, dan dengan demikian sumuran dapat turun
3. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang merupakan bagian dari pondasi dalam. Pondasi ini digunakan apabila kondisi tanah stabil terletak pada kedalaman lebih dari 9 meter. Daya dukungnya dari gesekan antara selimut tiang dengan tanah dan dari tahanan ujungnya. Kedua komponen itu dapat bekerja bersamaan maupun terpisah, namun demikian salah satu dari komponen tersebut dapat lebih dominan
Pondasi tiang pancang (pile foundation) merupakan bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu
Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda
Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tangan atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (Steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel. Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem Pile driving. Saat ini banyak teknik-teknik instalasi tiang pancang bermunculan
Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah:
a. untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras
b. untuk menahan beban vertikal, lateral, dan beban uplift
Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil & kurang keras atau apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan
Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah
Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari tanah dangkal tidak akan memuaskan,dan konstruski seharusnya di bangun di atas pondasi tiang
Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan di atas air, seperti jetty atau dermaga
4. Pondasi Tiang Bor
Pondasi tiang bor atau bored pile merupakan jenis pondasi tiang yang dicor di tempat, yang sebelumnya dilakukan pengeboran dan penggalian. Pondasi ini digunakan apabila kondisi tanah stabil terletak pada kedalaman lebih dari 9 meter. Pondasi tiang bor sangat cocok digunakan pada tempat-tempat yang padat oleh bangunan-bangunan, karena tidak terlalu bising dan getarannya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap bengunan di sekelilingnya
Fungsi pondasi tiang bor pada umumnya dipengaruhi oleh besar atau bobot dan fungsi bangunan yang hendak didukung dan jenis tanah sebagai pendukung konstruksi seperti :
a. Transfer beban dari konstruksi bangunan atas (upper structure) ke dalam tanah melalui selimut tiang dan perlawanan ujung tiang
b. Menahan daya desak ke atas (up live) maupun guling yang terjadi akibat kombinasi beban struktur yang terjadi
c. Memampatkan tanah, terutama pada lapisan tanah yang lepas (non cohesive)
d. Mengontrol penurunan yang terjadi pada bangunan terutama pada bangunan yang berada pada tanah yang mempunyai penurunan yang besar
Pengertian dan Jenis Pondasi Jembatan 01 |
Kesimpulan
Pondasi jembatan haruslah kuat, stabil, aman agar tidak mengalami penurunan, tidak mengalami patah, karena akan sulit untuk memperbaiki suatu sistem pondasi, untuk itu pondasi jembatan didesain sesuai dengan yang disyaratkan. Jenis pondasi jembatan disesuaikan dengan kebutuhan, melalui uji penyelidikan tanah dan perhitungan analisisnya.
Post a Comment for "Pengertian dan Jenis Pondasi Jembatan"