SNI 2826:2008 Uji Modulus Elastisitas Batu
SNI 2826:2008 Cara Uji Modulus Elastisitas Batu Dengan Tekanan Sumbu Tunggal
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang ‘Cara uji modulus elastisitas batu pada tekanan sumbu tunggal’ merupakan revisi dari SNI 03-2826-1992, Metode pengujian modulus elastisitas batu pada tekanan sumbu tunggal yang mengacu kepada ASTM D 3148-02, Test Method for Elastic Moduli of Intact Rock Core Specimens in Uniaxial Compression, dengan perubahan pada judul, penambahan istilah dan definisi, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir.
SNI 2826:2008 Uji Modulus Elastisitas Batu |
SNI 2826:2008 Cara Uji Modulus Elastisitas Batu Dengan Tekanan Sumbu Tunggal |
|
---|---|
No. Urut |
: 55 |
Bahasa | : Bahasa Indonesia |
Halaman | : 18 Halaman |
Format | : Pdf |
Sumber | : Badan Standarisasi Nasional |
Nomor | : SNI 2826:2008 |
Sifat | : GRATIS |
Abstrak
Tujuan dari SNI ini adalah untuk mengetahui harga modulus elastisitas benda uji batu secara uji statik.Standar ini dapat digunakan sebagai acuan dan pegangan bagi praktisi dan laboran dalam pengujian modulus elastisitas batu pada tekanan sumbu tunggal
Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan cara uji modulus elastisitas batu pada tekanan sumbu tunggal untuk mengetahui harga modulus elastisitas benda uji batu secara statik. Cara uji modulus elastisitas batu ditentukan dengan melakukan pengujian di laboratorium dengan mempergunakan alat uji yang berupa mesin kompresi yang mampu memberikan beban sumbu secara menerus terhadap benda uji hingga tercapai keruntuhan. Modulus elastisitas atau modulus Young adalah perbandingan antara nilai tegangan dengan regangan aksial, yang dinyatakan dalam satuan MPa.Istilah dan Definisi
Angka poisson adalah nilai yang didapat dari perbandingan kemiringan aksial dengan lateral pada kondisi tegangan normal terendah
Modulus pejal (bulk modulus) adalah nilai rata-rata dari tegangan normal dibagi dengan nilai perubahan volume terhadap volume awal
Modulus elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dengan regangan aksial dalam deformasi yang elastis, dinyatakan dalam satuan MPa
Modulus geser adalah nilai modulus yang didapat dari perbandingan antara tegangan terhadap regangan geser
Modulus sekan (secan modulus) adalah nilai modulus elastisitas yang dihitung berdasarkan pada tegangan = 0% sampai 50% dari tegangan maksimum
Modulus tangen adalah nilai modulus elastisitas yang dihitung pada garis linier dan kurva tegangan-regangan
Benda Uji
Untuk mendapatkan hasil uji yang baik, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut.
a. Benda uji berbentuk silinder tegak lurus dengan diameter tidak kurang dari 47 mm dan mempunyai perbandingan panjang benda uji terhadap diameternya berkisar antara 2,0 s.d. 2,5
b. Permukaan ujung benda uji harus halus dan rata dengan ketelitian 0,025 mm.
c. Permukaan silinder benda uji harus halus dengan ketelitian 0,50 mm untuk seluruh tinggi benda uji.
d. Kedua permukaan ujung benda uji harus sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap sumbu memanjang.
e. Jumlah benda uji minimal 3 buah dan harus dipilih yang relatif seragam dan representatif.
f. Jumlah benda uji agar disimpan selama 5 hari s.d. 6 hari sebelum pengujian di lingkungan dengan temperatur 20oC + 2oC dan kelembaban udaranya disesuaikan kondisi ruangan.
g. Diameter benda uji harus lebih besar atau sama dengan 10 kali ukuran butir terbesar yang terdapat pada benda uji tersebut.
h. Kekurangan atau kelebihan dari persyaratan yang telah ditentukan untuk ukuran contoh harus dicatat dalam laporan hasil perhitungan.
Peralatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut
a. Alat uji berupa mesin kompresi harus mampu memberikan beban sumbu secara menerus terhadap benda uji hingga tercapai keruntuhan
b. Dua buah pelat baja berbentuk bundar ditempatkan di kedua ujung benda uji, permukaan pelat baja harus datar dengan toleransi 0,025 mm, dan pelat baja tersebut harus mempunyai luas yang sekurang-kurangnya sama dengan luas permukaan ujung benda
c. Sendi peluru yang ditempatkan pada salah satu dari pelat baja tersebut dapat diputar dan diungkit dengan sudut kecil ke segala arah
d. Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm
e. Manometer pengukuran beban dengan ketelitian 0,05 kN
f. Arloji ukur yang mempunyai ketelitian 0,01 mm s.d. 0,001 mm
g. Pengukuran tegangan elektris dengan ketelitian 1 x 10-4 mm
h. Indikator regangan dan unit pengatur
i. Semua alat ukur yang dipergunakan harus dikalibrasi minimum 6 bulan sekali atau bilamana dianggap perlu.
Prosedur Uji
Prosedur pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Ratakan permukaan benda uji dengan ampelas halus di bagian tertentu dimana akan dipasang pengukur regangan elektris.
b. Bersihkan permukaan tersebut dengan kain bersih, kemudian bersihkan dengan cairan aseton, tunggu antara 2 jam s.d. 3 jam sehingga cairan aseton kering
c. Oleskan perekat pada permukaan tersebut, tunggu selama 30 menit
d. Tempelkan pengukur regangan elektrik dengan arah sejajar atau tegak lurus terhadap sumbu benda uji, lalu sambungkan 2 kabel ke ujung pengukuran regangan elektrik dan lindungi pengukur regangan elektrik dengan plastik, kemudian diikat dengan karet supaya tempat kedudukannya tidak berubah, tunggu sekurang-kurangnya selama 24 jam
e. Bersihkan permukaan pelat baja atas, pelat baja bawah dan benda uji dengan kain bersih.
f. Tempatkan benda uji pada pelat bagian bawah
g. Atur posisi sumbu memanjang benda uji tepat berada di pusat sendi peluru pada pelat baja atas
h. Atur pelat baja secara perlahan hingga menyentuh permukaan ujung benda uji secara merata
i. Atur jarum penunjuk pada manometer pengukur beban dan lakukan pembacaan awal
j. Lakukan pembacaan awal pada indikator regangan
k. Beri beban sumbu secara menerus, pemberian beban sumbu dapat dilakukan dengan cara kontrol tegangan pada atau kontrol regangan
l. Baca besar beban sumbu pada manometer dan besar regangan pada indikator, regangan secara bersamaan, dan catat hasil pembacaan tersebut
m. Lanjutkan pembacaan dan pencatatan hingga benda uji mengalami keruntuhan
n. Hitung besarnya modulus elastisitas
o. Foto benda uji sebelum dan sesudah pengujian
Laporan Uji
Laporan hasil pengujian harus mencakup hal-hal sebagai berikut
a. Nama proyek, lokasi contoh batu, kedalaman, tanggal pengambilan contoh di lapangan dan tanggal pengujian, jenis dan kapasitas mesin kompresi, jenis indikator regangan dan unit pengatur
b. Nama dan tanda tangan penguji, pemeriksa dan penanggung jawab pengujian harus jelas
c. Penjelasan tentang benda uji, termasuk nama batu, lokasi dan arah bidang lemah (antara lain bidang perlapisan, skistositas )
d. Diameter dan tinggi benda uji
e. Kecepatan pembebanan dan lamanya pengujian
f. Keadaan umum tentang kandungan air dalam benda uji pada saat pengujian, misalnya keadaan kering udara di laboratorium, keadaan kering oven, keadaan jenuh atau keadaan sebagaimana saat diterima contoh batu, disarankan untuk mengukur kadar air benda uji dan kepadatannya
g. Kuat tekan benda uji
h. Grafik tegangan-regangan aksial dan grafik tegangan-regangan diametrik (lateral)
i. Harga modulus elastisitas
j. Angka poisson
k. Sketsa keruntuhan benda uji
Download SNI 2826:2008 Cara Uji Modulus Elastisitas Batu Dengan Tekanan Sumbu Tunggal
Password winrar : www.sipilgo.com |
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram | Youtube |
Post a Comment for "SNI 2826:2008 Uji Modulus Elastisitas Batu"