Uji Penentuan Batas Susut Tanah
SNI 3422:2008 Cara Uji Penentuan Batas Susut Tanah
SNI 3422:2008 tentang Cara uji penentuan batas susut tanah. Standar ini merupakan hasil revisi dari SNI 03-3422-1994 Metode pengujian batas susut tanah.
Pada standar yang baru, ada perubahan simbol-simbol rumus , misalkan pada standar yang lama Wp, SL untuk berat pasta benda uji dan batas susut berubah menjadi W dan S pada standar baru.
Pada standar yang lama pada bab III pasal 3.3 tentang rumus-rumus yang digunakan, tidak mencantumkan rumus-rumus untuk susut volume (perubahan volume) dan susut linier sedangkan pada standar yang baru sudah dicantumkan.
Standar yang lama menggunakan data pengujian berat jenis tanah untuk menghitung faktor susut alternatife, pada standar yang baru berat jenis tanah dapat dihitung langsung dari uji penentuan batas susut tanah.
SNI 3422:2008 Cara Uji Penentuan Batas Susut Tanah
SNI 3422:2008 Cara Uji Penentuan Batas Susut Tanah |
|
---|---|
No. Urut |
: 24 |
Bahasa | : Bahasa Indonesia |
Halaman | : 18 Halaman |
Format | : Pdf |
Sumber | : Badan Standarisasi Nasional |
Nomor | : SNI 3422:2008 |
Sifat | : GRATIS |
Abstrak
Standar Metode Pengujian Batas Susut Tanah ini dimaksudkan untuk memberi tuntunan dan arahan bagi para pelaksana di laboratorium dalam melakukan pengujian batas susut tanah. Standar ini memuat ruang lingkup, ringkasan uji, arti dan kegunaan, peralatan, contoh dan benda uji, perhitungan, laporan uji, ketelitian dan penyimpangan.
Suatu contoh tanah berbutir halus dibentuk dengan cara mencampur dengan air sampai sama atau sedikit lebih besar dari batas cairnya . Pasta yang jenuh ini ditempatkan kedalam suatu cawan yang volumenya ditentukan dan kemudian dikeringkan secara berlahan-lahan. Berat dan volume akhir tanah ditentukan.
Pengukuran ini digunakan untuk menghitung besaran-besaran tanah yang kemudian digunakan untuk menentukan faktor faktor susut.
Ruang Lingkup
a. Cara uji ini menyediakan suatu prosedur untuk mendapatkan data yang digunakan dalam menghitung batas susut, rasio susut, susut volume dan susut linier.
b. Cara uji ini menggunakan air raksa yang berbahaya.
c. Batas cair, batas plastis, dan batas susut bersama-sama merujuk ke batas-batas Atterberg. Batas-batas diatas menjelaskan batas-batas konsistensi tanah lempung.
d. Cara uji ini dilakukan hanya pada bagian tanah berbutir halus yang lolos saringan No.40 (425-µm). Untuk mengevaluasi sifat-sifat tanah secara keseluruhan, kontribusi relatif bagian tanah berbutir halus ini harus betul-betul dipertimbangkan.
Acuan Normatif
Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk menerapkan standar ini.
SNI 03-1964-1990 Metode pengujian berat jenis tanah
SNI 03-1965-1990 Metode pengujian kadar air tanah.
SNI 03-1966-1990 Metode pengujian batas plastis tanah.
SNI 03-1967-1990 Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande.
SNI 03-1975-1990 Metode mempersiapkan contoh tanah dan tanah mengandung agregat
SNI 03-4143-1996 Metode pengujian Susut Linier
SNI 03-4144-1996 Metode pengujian perubahan volume susut tanah
SNI 03-6889-2002 Tata cara pengambilan contoh agregat
ASTM C 702 Practice for Reducing Field Samples of Aggregate to Testing Size
ASTM D 420 Guide for investigating and Sampling Soil and Rock
ASTM D 421 Practice for Dry Preparation of Soil Samples for Particle-Size Analysis and Analysis and Determination of Soils Constants
ASTM D 653 Terminologi Relating to Soil, Rock, Contained Fluids
ASTM D 2248 Practice for Description and Identification of Soils (Visual-Manual Procedure)
ASTM D 4318 Test Method for Liquid Limit, Plastic Limit, and Plasticity Index of Soils ASTM D 4753, Specification for Evaluating, Selecting, and Specifying Balances and Scales
for Use in Soil, Rock, and Contruction Material Testing.
ASTM D 4943 Test Method for Shrinkage Factors of Soils by Wax Method
Ringkasan Uji
Suatu contoh tanah berbutir halus dibentuk dengan cara mencampur dengan air sampai sama atau sedikit lebih besar dari batas cairnya . Pasta yang jenuh ini ditempatkan kedalam suatu cawan yang volumenya ditentukan dan kemudian dikeringkan secara berlahan-lahan. Berat dan volume akhir tanah ditentukan. Pengukuran ini digunakan untuk menghitung besaran-besaran tanah yang kemudian digunakan untuk menentukan faktor faktor susut.
Arti dan Kegunaan
a. Faktor-faktor susut yang tercakup pada cara uji ini hanya dapat ditentukan terhadap tanah-tanah berbutir halus yang kuat terhadap pengeringan pada temperatur ruang.
b. Istilah batas susut, dinyatakan sebagai kadar air dalam persen, yang khusus diasumsikan untuk menyatakan sejumlah air yang diperlukan untuk mengisi rongga-rongga suatu tanah kohesif pada angka pori minimum yang terbentuk lewat pengeringan (biasanya oven).
Karena itu, konsep batas susut dapat digunakan untuk mengevaluasi potensi susut atau kemungkinan pengembangan, atau juga, retak-retak dalam pekerjaan -pekerjaan tanah pada tanah-tanah kohesif.
c. Data dari cara uji ini dapat juga digunakan untuk menghitung susut volume dan susut linier.
Peralatan
a. cawan penguap dari porselen diameter 150 mm, atau cawan pencampur dari porselen diameter 115 mm, seperti terlihat dalam Gambar l b .
b. spatula atau pisau pengaduk yang mempunyai mata pisau panjang 75 mm dan lebar 20 mm.
c. cawan dari porselen atau cawan dari metal anti karat diameter 45 mm, tinggi 12,7 mm yang mempunyai dasar rata.
d. mistar baja perata panjang 100 mm.
e. cawan gelas diameter 50 mm, tinggi 25 mm, bagian atas bibir harus rata dan bidang ratanya harus sejajar dengan dasar cawan.
f. pelat transparan, dilengkapi dengan tiga buah kaki dari metal anti karat untuk mencelupkan tanah dalam air raksa. Permukaan pelat transparan harus cukup luas untuk menutupi cawan gelas. seperti terlihat dalam Gambar 1c.
g. Gelas ukur kapasitas 25 ml dengan pembagian tiap skala 0,2 ml.
h. Timbangan dengan kapasitas minimal 500 gram dengan ketelitian 0,1 gram.
i. air raksa (Hg) secukupnya untuk mengisi cawan gelas sampai penuh.
j. oven pengering dengan kapasitas temperatur ( 110 ± 5)° C.
Contoh dan Benda Uji
a. Ambil contoh dari suatu lokasi yang dibutuhkan untuk uji, gunakan ASTM Practice C 702 dan ASTM D 75, dan ASTM Guide D 420, sebagai pedoman untuk pengambilan dan pemeliharaan, contoh untuk berbagai tipe operasi teknik pengambilan contoh
b. Jika operasi pengambilan contoh dapat menjaga keadaan asli perlapisan suatu contoh, jaga perlapisan-perlapisan agar tetap terpisah dan pengujian dapat dilakukan pada perlapisan tertentu yang diinginkan dengan kemungkinan terkontaminasi sekecil mungkin dari perlapisan lain. Jika suatu campuran dari berbagai bahan digunakan dalam konstruksi, kombinasikan berbagai komponen tersebut dalam suatu porsi yang hasilnya dapat mewakili kasus kontruksi sesungguhnya
c. Jika data dari cara uji ini akan digunakan untuk korelasi dengan laboratorium lain atau data pengujian lapangan, gunakan material yang sama sebagai mana digunakan pada pengujian ini jika memungkinkan
d. Dapatkan contoh yang mewakili total, yang cukup dengan berat kira-kira 150 sampai 200 g material lolos saringan No.40 (425-µm). Campurkan contoh dalam suatu wadah dengan spatula atau takaran dan takaran harus mewakili porsi dari keseluruhan massa tanah
e. Benda uji didapat dari contoh tanah yang tidak terganggu atau contoh tanah terganggu yang lolos saringan No.40 (425-µm) kira-kira 30 g dan dipersiapkan sesuai dengan SNI 03–1975–1990 atau ASTM D421 atau ASTM D2217
f. Jumlah benda uji minimal 3 (tiga) buah untuk setiap contoh yang di uji
Prosedur Uji
a. Tempatkan contoh dalam cawan pencampur diameter 115 mm dan campur dengan air suling sehingga contoh tanah jenuh dan tidak terdapat lagi gelembung-gelembung udara, aduk sampai menjadi pasta dan cetak. Kadar air yang dlbutuhkan sama dengan atau lebih besar sedikit dari kadar air batas cair
b. Lapisi bagian dalam dari cawan diameter 45 mm dan tinggi 12,7 mm dengan vaselin untuk mencegah tanah menempel pada dinding cawan. Tempatkan contoh tanah di tengah-tengah cawan sebanyak 1/3 bagian volume cawan dan ketuk-ketuk perlahan-lahan sampai tanah menyentuh dinding cawan. Isi lagi cawan dengan contoh sebanyak 1/3 bagian dan ketuk-ketuk kembali. Terakhir cawan diisi kembali sampai melebihi isi cawan dan ketukan dilanjutkan kembali sampai cawan secara keseluruhan penuh dan bagian tanah yang mencuat diratakan dengan mistar baja perata dan tanah yang menempel pada tepi cawan dibersihkan
c. Timbang dan catat berat contoh tanah basah dan cawan
d. Biarkan contoh tanah dalam suhu kamar sampai warnanya berubah dari gelap menjadi Iebih terang, dan selanjutnya masukkan dalam oven sampai kering atau berat menjadi konstan pada temperatur (110 ± 5)°C minimal 16 jam
e. Timbang dan catat berat contoh tanah kering dan cawan dan kemudian keluarkan tanah dari cawan tersebut
f. Ukur volume cawan dengan rnenuangkan air raksa pada cawan sampai penuh rata permukaan. Tuang air raksa dalam cawan tersebut kedalam gelas ukur dan tentukan volume cawan tersebut (V). Volume cawan dapat ditentukan dengan cara menimbang air raksa ke 0.1 g terdekat dengan menggunakan rumus V = W/ γhg , dimana W adalah berat air raksa dalam gram dan γhg = 13,5 g/ml kepadatan air raksa, dan V adalah volume cawan
g. Tempatkan cawan gelas diameter 50 mm, tinggi 25 mm kedalam cawan penguap diameter 150 mm dan isi cawan gelas dengan air raksa sampai penuh rata permukaan. Celupkan contoh tanah kering kedalam cawan gelas periahan-lahan dan tutup cawan gelas dengan pelat transparan dan tekan sehingga kelebihan air raksa akan tumpah
h. Tuang air raksa yang tumpah kedalam gelas ukur yang menunjukkan volume tanah kering (Vo). Volume tanah kering dapat ditentukan dengan menimbang air raksa yang tumpah sampai 0,1 gram terdekat dan dihitung volume dalam ml dengan menggunakan rumus V0 = W / γhg , dimana W, berat air raksa yang tumpah dan γhg =13,5 g/ml adalah kepadatan air raksa
i. Hitung kadar air, penyusutan dan batas susut , faktor susut, perubahan volume, dan susut linier dengan menggunakan rumus - rumus
Download SNI 3422:2008 Cara Uji Penentuan Batas Susut Tanah
Password winrar : www.sipilgo.com |
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram | Youtube |
Post a Comment for "Uji Penentuan Batas Susut Tanah"